11/20/2009

Puisi Rindu


Dirimu laksana jala yang menangkap lintasan-lintasan pikiran dan perasaanku
Setiap kali selalu terbetik tentangmu dipikiranku

Biarlah aku mengelilingi bumi bak matahari yang membisikkan pada bunga-bunga
dengan suara sayup-sayup diatas debu
dan biarlah angin menjadi tembang dan instrumen laguku

Sang kekasih pergi lagi. .
"Kekasih, dimanakah pusaka cintamu untuk dinikmati sang selendang yang lapuk oleh malam ?"
wajahku bagai upacara kematian tanpamu
Aku hanya dapat mencurah tetes-tetes kerinduan yang aku tidak bisa tidur karenanya

Jiwaku telah kujaga
menunggu kekasih pulang memotong pasir berpadang sendirian, berkendara malam

Tidak ada komentar: