2/02/2010

Cantik itu seperti APA??

CANTIK.

Satu kata yang diidam-idamkan semua kaum hawa. Lalu cantik itu apa? seperti apakah cantik itu? apa ukuran cantik itu?. Apa cantik itu berarti selalu berparas ayu dan sempurna dilihat? apakah cantik itu bukan suatu paket yang berisi: enak dilihat, dan pribadi yang baik (akh kalau itu terlalu sempurna) sedang kita tahu tidak ada yang sempurna didunia ini.

Beberapa waktu lalu aku hampir GILA oleh ukuran cantik seseorang, konsep cantik untuknya adalah semata paras yang ayu, menggairahkan well, i know i don't have it. Aku sempat terharu ketika sebuah 'paras' bisa mengubah seseorang dan pada kenyataanya memang seperti itu.


Sore itu kenyamananku mulai terganggu, paras cantik yang aku hafal (yang selalu menggodamu) itu semakin hari semakin dapat menunjukkan bahwa kekhawatiranku memang tidak salah, kalau memang konyolnya disebut cemburu aku tidak akan malu. Berkali-kali aku pastikan kamu semakin dekat dengan si paras itu, tapi kamu mengelak dan menuduhkan bahwa aku adalah makhluk dengan kadar kepercayaan rendah, tidak dewasa dan terlalu buruk sangka (okelah kalo begitu).

Selayaknya manusia yang jenuh mungkin aku perlu refresh agar pikiranku tidak dipenuhi gelembung-gelembung kecurigaan, toh itu terlalu dini untuk dicurigai sedini kedekatan kami. Malam ini ada janji menonton film bersama seorang sahabat, *tunggu! untuk sahabat yang satu ini dia kenapa selalu tahu saja kegelisahanku, saat-saat aku tidak merasa nyaman dia muncul seperti layaknya malaikat badut penghibur. Sore menuju malam itu kami berdua hujan-hujanan setelah aku menghabiskan begitu banyak gorengan, berjalan kaki kami bermain hujan dan kegirangan ketika 2 security itu memberikan jalan pintasnya untuk kami lebih dekat menuju bioskop.

Film sadis itu akan dimulai sekitar 1 jam lagi, jadi kami berdua memiliki eda waktu yang lumayan panjang, maka kami utuskan untuk menyantap hokben taklupa kopi hitam untuk melegkapi cuaca seperti ini. Sedari tadi aku menyembunyikan kegelisahanku, meski tampaknya ada tanda-tanda curiga dibenak sahabatku itu.

Menikmati scene per scene dengan adegan sadis, darah, samurai dan kejahatan membuatku tidak terkonsentrasi melihat film ini juga mulai nampak kegelisahanku. Akal-akalan yang selalu aku pakai ketika ada adegan yang tidak aku sukai atau aku tak sanggup melihatnya adalah dengan merogoh tasku mengambil satu gadget yang tidak pernah bisa lepas dariku sehari saja. Aku ambik BBku dan mulai mengecek segala macam fiturnya..YM,BBM, atau yang tidak kalah trend tentu saja FB.

Betapa kaget disana ketika aku lihat satu dinding milik seseorang itu dimana si paras memanggilnya bab beb bab beb dan lebih kagetnya lagi itu diladeninya sementara aku tahu mereka sama sekali belum pernah bertemu. Rasanya campur adk kepalaku diambah lagi adegan film menuju klimaks, ogh ingin teriak ditengah konsentrasi banyak kepala disini. Bahkan untuk perempuan sepertiku tidak terlalu kuat untuk bertahan sampai film itu habis padahal 15 menit menuju selesai.

Aku keluar dan tentu saja pamit kepada sahabat disebelahku persis, alasanku adalah tidak kuat menonton film ini. Aku keluar dengan badan lesu dan tiba-tiba air mataku tidak bisa tertahan lagi untuk mengalir, aku hubungi satu nomer untuk menanyakan kepastian itu tapi tetap saja masih mengelak sampai dia benar-benar merasa tersudut lagipula sesungguhnya dia bukan tipe pembohong jadi sangat mudah menggalinya, gelinya disaat-saat seperti itu masih semat menanyakan aku sudah makan apa belum dan memastikan aku tidak akan telat makan *andai disebelahku pasti sudah melayang satu tonjokan dimukanya.

Sejak saat itu aku memutuskan untuk melupakan semuanya, apapun yang ada hubungan dengannya aku hapus tak tersisa apapun, tiada yang lebih memalukan dari sebuah pengkhianatan.

Kalau memang faktor kesalahan coba tunjukkan dimana letak salahnya, kalau ada yang kurang jelaskan dimana kurangnya, tapi kalau faktor paras...oke AKU MENYERAH.

Aku bukan dilahirkan untuk itu, bahkan sampai sekarang aku masih belum menemukan apa itu cantik yang sesungguhnya. Hanya karena paras itu pribadimu berubah 180 derajad, pribadi yang kharismatik berubah menjadi kekanak-kanakan bahkan menjadi alay. Sangat disayangkan, tapi itulah kenyataanya..kamu melihat sisi cantik dari apa yang kamu lihat.

Malam itu aku aku lewati dengan 3 gelas ilusions dan kedukaan itu aku larutkan dalam-dalam pada air terjun ditempat yang sangat jauh dan CANTIK.

Mengutip sebuah tvc dengan tageline 'Cantik itu bahagia menjadi diri sendiri" kata-kata itu ebih canti didengar dan diterapkan pada pribadiku, tidak perlu bersusah payah menjadi yang kau suka....aku bahagia seperti ini saja.