11/21/2009

Tuhan kalo memang jodoh..dekatkan kami...kalo tidak jodoh yaaa JODOHKAN kami


Tidak ada yang salah dari sebuah pertemuan yang tak terduga, dan tidak ada yang salah dengan sesuatu yang tidak kita inginkan (mulanya) datng menghampiri kita. Apa ini yang dikatakan "ketidak teraturan yang teratur" mungkin iya dan sejatinya aku mempercayai itu sejak lama. Bedanya, dari yang lalu-lalu aku selalu menemukan "keindahan" yang tak jauh beda dari diriku dan seperti apa yang aku inginkan, jadi mudah saja untuk menyukai sesuatu yang dtang tiba-tiba itu (karena dia tidak jauh berbeda dengan diriku).

Kini, baru aku sadari apa arti berbedaan yang dipertemukan dengan tidak terduga itu. Mungkinkah ini tandanya cinta ataukah perasaanku saja "seperti lagu yang sedang aku dengarkan dari si Burung Camar ini".
Pada suatu hari yang pernah aku duga aku bisa berada disana, sebuah kota dimana aku baru sekali menginjakkan kakiku disana, aku belum terbiasa dan sangat tersiksa dengan kota baru yang awalnya sama sekali tidak membuatku nyaman, aku punya teman disana dan aku juga punya seseorang yang pernah sangat spesial untukku tapi sayangnya justru saat aku disana adalah masa penyembuhan luka olehnya. Jadi dimana aku bisa merasa nyaman, merasa sendirian ditempat yang tidak aku kenal..oh Gosh its very annoying :(.

Disaat panas dan dingin yang menyerang badan juga otakku, ada seseorang disana yang sangat ingin bertemu denganku, hmm tidak begitu aku hiraukan, siapa dia? aku tidak merasa mengenalnya lebih jauh jadi buat apa aku harus menuruti untuk bertemu. Tapi terus dan terus dia meminta, baiklah...ada sesi aku akan bersua dengan teman-teman seperti yang telah aku nantikan juga bertemu orang yang sangat melukai hatiku, jadi tidak ada salahnya kalau aku mengajak orang tak dikenal itu utuk bergabung.

Tempat pertemuan itu entah dimana, aku tidak pernah mengenal sela-sela kota ini, untung saja aku orang yang selalu nekad lagipula aku sudah besar pasti bisa sampai ditempat itu. Lagi-lagi dia yang tidak aku kenal itu menanyaiku akan kesana jam berapa, sama siapa, dan naik apa? dan jawabanku sangat simpel "engga tau, gampanglah..". Tetap saja dia itu ngeyel untuk menjemputku dengan alasan dia tahu betul daerah tempat aku tinggal sementara itu, well..setelah aku pikir-pikir benar juga apa yang dia bilang, daripada nyasar malam-malam sendirian lebih baik menunggu dia jemput. Sampai lama sekali aku menunggu, saat itu angin dikota itu sangat tidak bersahabat, mendung dan hujan sudah tinggal menyerang saja. Setelah menunggu lama akhirnya dia datang, apa yang aku pikirkan tentang penampilanya ternyata salah, benar-benar terbalik 180 derajad. Oh God dia rapi sekali...sedangkan penampilanku, ow ow celana pendek saja! rasanya canggung sekali apa yang harus kami obrolkan didalam mobil. Berulang kali dia meminta maaf atas keterlambatanya karena dia baru saja dari acara keluarga lalu buru-buru pulang untuk sholat dan menyempatkan mandi dna langsung menjemputku, oh Tuhan aku jadi semakin merasa bersalah, setelah aku ingat-ingat aku sering sekali mengabaikan orang ini saat dia berusaha mengenalku dengan baik. Eh tapi tidak bisa berpikiran yang baik-baik saja, siapa tahu hanya penampilan luarnya saja yang baik, aku harus tetap waspada apalagi cuma berdua seperti ini.

Doaku cepatlah sampai kepada teman-temanku itu, semobil dengan orang ini aneh sekali hrus aku yang banyak bicara dan dia memanggilku "mbak" hei halooooooooo akumasih muda dibanding dirimu *sigh!. Akhirnya sampai ditempat dimana teman-temanku berkumpul, aneh juga rasanya aku sudah membawa pria saja hahahaaha dan diantara teman-temanku yang suka bercanda, pria yang aku bawa ini sangat tipe pendiam. Aku harus berkali-kali mengatakan "ayo doong ngomong" terasa lucu jika ingat saat itu, untungnya aku gak bisa berlama-lama seperti ketika nongkrong dikota dimana aku tinggal, badanku yang kurang mendukung dan juga sms dari mamaku membuatku harus segera pulang. Waks! apa boleh buat aku semobil lagi karena dia mengantarku pulang, tapi kali ini agak lumayan suasananya lebih nyaman, kami mendengarkan musik dan dia mengajakku memutari kota itu. Aku tidak sempat memandangi wajah orang tak dikenal ini dengan pasti tapi aku bisa merasakan bahwa dia bukan orang jahat, dia mengantarku benar-benar sampai pintu gerbang rumah meskipun tadinya nyasar-nyasar jalannya hahahaha, kemudian mamaku membukakan pagar. Hanya kata terimkasih dan tidak ada perasaan apapun padanya, justru mama yang heran dan mengatakan "tumben kamu punya teman serapi itu" hahahaha kalau dipikir-pikir mama benar juga.

Tugas dikota ini sudah selesai, berkumpul dan berlibur bersama keluarga tercinta, bertemu teman-teman dan bertemu orang tak terduga itu, saatnya un tuk kembali kedunia nyata dimana rutinitas bekerja menyapaku.

Sama sekali tak berbekas pertemuan dengan orang itu, justru bertemu seseorang yang meninggalkan luka yang sdikit menggoncangku, tapi tak apalah yang pentong semua seudah berlalu. Tapi ternyata orang yang tak dikenal (tadinya) itu tidak melupakanku, beberapa kali dia menelepon dan meng-sms ku, dan lama-lama aku menjadi terbiasa. Semakin aku jauh mengenalnya semakin terasa berbeda, dia begitu jauh dari apa yang aku pikirkan dulu. Dia begitu spesial kini dimataku Tuhan, semoga KAU punya alasan mempertemukan kami berdua.

Tuhan kalo memang jodoh..dekatkan kami...kalo tidak jodoh yaaa JODOHKAN kami