9/02/2008

Tak ingin menunggu 00.00

Memang masih berapa langkah lagi jarum jam menuju kesana, tapi rasanya lama sekali.., ingin rasanya aku pergi tidur tapi tetap saja tidak semudah itu. Padahal sudah banyak hal yang aku lakukan, memotong kuku, bernyanyi dan menari-nari didepan kaca, berfoto-foto sendiri, mencoba menelfon seseorang tapi tak diangkat, tetap saja waktu rasanya tak mau beranjak. Ini bukan karena aku ingin cepat-cepat bertambah tua, atau karena alasan sedang sendirian dirumah.

Akhirnya aku putuskan untuk memulai menulis ini..dengan terbata-bata tiba-tiba tangisku membludak dan meledak, apalagi saat ini tanpa sengaja aku denger lagu “APOLOGIZE” aahh kenapa selalu pada saat yang tepat. Aku menangis bukan karena sendirian, bukan karena tak ada teman, atau karena telfonku tak diangkat..tapi karena aku bingung, terlalu banyak jika harus meminta maaf pada diri sendiri atas apa yang sudah terjadi sampai usia ini. Dan terlalu muluk-muluk juga jika aku harus “make a wish”, terlalu banyak permintaan yang sepertinya menuntut pada Tuhan, meskipun tak diucapkan toh Tuhan begitu mengerti.
Tahun kemaren rasanya juga pernah meminta seperti ini, juga banyak berjanji pada diri sendiri tapi nyatanya juga banyak hal yang malah tak menjadi lebih baik.

Tapi setidaknya malam ini adalah moment dimana aku harus berkaca dimana kurang dan lebihnya, mana yang harus diperbaiki dan ditinggalkan. Tahun ini bisa dikatakan tahun terberat buatku, terlalu banyak hal datang dan pergi, terlalu banyak godaan dan terlalu banyak perjuangan, sampai kadang merasa lelah, kalah dan begitu jenuh dangan semuanya. Tapi semuanya memang harus dilakukan seperti yang seharusnya, jika aku ingin sampai tujuan tentu saja akan melewati banyak jalan, dan sekali aku salah berbelok arah tentu akan berbeda juga keadaan selanjutnya. Terlepas dari pikiran bahwa setiap jalan dan belokan yang kutempuh adalah pilihan sendiri ataukah sudah merupakan ketentuanNYA, aku merasa sudah banyak melakukan kesalahan saat perjalanan kemaren. Jika diingat satu persatu tentu nambah membuatku seperti berada dalam kamar pengap.

Semua manusia mengalami banyak hal dalam tiap periode hidupnya, tak terkecuali aku dan semuanya unik. Aku ingat satu kalimat dari seorang sahabat “ gals, virgo like coral “ yang berarti sangat kuat diterpa ombakpun, tapi aku lupa mengingatkan sahabatku itu, sekuat apapun batu karang pasti juga akan terkikis lambat laun oleh setetes air. Tapi hal baik yang dapat diambil setidaknya batu itu belajar bertahan, dan menghadapi semua dengan kemampuan sendiri.

2
Rasanya terlambat jika harus meminta “Tuhan jadikan aku.....”, disini bukan berarti menyatakan Tuhan tak mampu menjadikanku..tentu saja dengan sangat mudah itu bisa dilakukan, hanya saja aku merasa malu sepertinya Tuhan sudah pernah mendengar bahkan berulang-ulang dariku, dan begitu banyak kesempatan yang sudah diberikan dan terlewatkan. Pada kesempatan kali ini aku ingin mengucapkan :
“ Terimaksih Tuhan atas waktu sampai detik ini dan mungkin esok hari..., terimakasih atas nafas dan kesehatan ini..Terimakasih selalu menjagaku dalam setiap keadaan, memberikan kehidupan yang sangat layak, Terimakasih atas keluarga, sahabat, dan pekerjaan ini..Terimakasih sudah sangat mencintaiku....meski kadang atau lebih banyak aku malah sibuk sendiri. Terimakasih atas semuanya yang Engkau berikan, aku takkan berjanji apapun, hanya berusaha melakukan yang terbaik dan selalu lebih baik “

3
Papa..anakmu sudah seusia ini, sudah begitu banyak yang terjadi pa..tapi papa banyak melewatkan semua ini, hhhh tapi mungkin juga akan berbeda keadaanya jika papa masih disini. Begitu cepat waktu berlalu...terlalu banyak yang harus diceritakan jika papa ada disini, tapi intinya aku ingin meminta maaf mungkin tidak membuat papa berbangga. Mungkin terlalu banyak kekurangan dari yang papa harapkan, bukan karena bekal lentera yang papa berikan kurang terang, atau sayap yang papa berikan kurang kuat tapi karena aku banyak lalai dalam menempatkan diri. Semoga papa memaklumi dan tetap mencintaiku dengan segala adanya, seperti aku mencintai papa.

4
Kedepan aku ingin seperti apa? Kedepannya aku hanya ingin belajar melakukan segala sesuatu dengan hati, melihat segala sesuatu lebih dekat lagi. Belajar mencintai diri sendiri, karena apapun akan kembali pada diriku sendiri. Terus belajar untuk mengerti...sehingga segalanya lebih mudah diterima...

In the end.....selamat ulang tahun gals....
“meski dalam hidup ini hanya ada hitam dan putih..tapi jalankan semuanya dengan warna-warni, karena kamu dapat membuat warna-warnamu sendiri”

Dan.....pergi tidur......tissuekupun sudah habis.

*Terimaksih buat kakaku, maskunto atas ciuman keningnya meski belum saatnya hehe, so special (kado yang jarang terjadi hihi)*