11/20/2009

Bidadari Bertanduk

"Meneropong dari balik bilik, bidadari kesurupan. .
Menganggap dirinya sedang menaikkan keanggunan..nyatanya dia sedang mengutuk dirinya sendiri. .
Berusaha mematikan peri tetapi memantul mematikan dirinya sendiri. . .
tentang bidadari bertanduk itu."

Aku hanya peri kecil, seperti kunang-kunang dengan cahaya redup
Dan dia, bidadari dengan lampu bak petromak
selalu berusaha melenyapkan cahaya yang ku buat dengan susah payah
namun aku yakin kesungguhan walau kecil takkan pernah sia-sia

Semakin hari semakin mematikanku
Aku terdiam, pilu..tanpa bahasa,tanpa suara dan kelu dihatiku
Aku tak pernah melawan...bukan aku tak mampu, hanya aku tak ingin

Dan aku berusaha mencari setitik cahaya diruang yang lain..
Hanya setitik yang aku inginkan. . . , nyatanya aku mendapatkan lebih
Begitu banyak sinar datang bertubi-tubi untukku
Rahasia alam begitu menguatkanku..

Hari-hari tanpa hujan telah aku lalui
Semakin aku terdiam semakin terkepak luas sayapku
Membawaku ke pusat senyum paling terang dan ikhlas

Dari kejauhan aku selalu melihat bidadari itu sekelebat
Dia begitu gagah namun selalu berderai air mata
Kesalahanya adalah dia tak mengenalku dengan pasti
dan dia selalu merasa menjadi pemenang dan terpilih

Hmm andai dia tahu, perjalan kunang-kunang sangatlah jauh ditempuh
cahaya kunang-kunang selalu konsisten, tak perlu berkobar-kobar
yang akhirnya membakar diri sendiri

:) aku tersenyum begitu terang
Makhluk sekecil aku tak'kan memiliki kekuatan untuk mendendam bidadari sepertimu
Namun aku selalu lega. . .

Setiap kali melihat tandukmu, yang membenciku begitu kuat
Yang selalu berusaha membunuhku dengan Bazoka sekalipun. . .
Aku hanya diam..dan terus tersenyum terang..
karena semuanya, kekuatanmu,kebencianmu,jus
tru memantul kedirimu sendiri..

Aku ingin mengkasihani, tapi tak perlu..
Karena aku tahu lebih dari itu,lebih dari yang kau tahu . . . .

Dedicated: Bidadari Bertanduk '-.-'
heeeeeee selamat menikmati :p

Tidak ada komentar: