9/04/2008

"memotet kehidupan orang lain"

Sore-sore memilih sendirian diruanganku, jam-jam menjelang buka puasa Jakarta selalu macet dengan manusia. Meskipun tak banyak pekerjaan seperti biasanya tapi aku tetap melongo didepan layar kompie, cuman sekedar menatapi status-status tiap id di ym, hmmmm status memang kebanyakan lebih mengungkapakan apa yang dirasakan, apa yang sedang terjadi pada masing-masing pemilik id, tak terkecuali aku :p.

sudah lama rasanya tak mengobrol panjang lebar sama satu id dilayarku, ya "purple" yang sedang asik dengan kenalan barunya, karenanya kalaupun mengobrol pasti cuma sebatas basa-basi yang gak begitu penting.

Entah awalnya kami membicarakan apa, aku sedikit lupa yang pasti juga hanya sekedar basa-basi busuk agar terlihat silaturahmi selalu tetap berjalan :) beberapa saat kemudian purple bilang "fotografernya baru datang dari motret kebakaran 1 RW disalah satu daerah di Medan", karenanya obrolan kami sempat terputus.
"menjadi wartawan foto, bisa lebih mensyukuri hidup" itu yang purpe katakan.
Setelah sedikit curhat tadi tentang sekelumit kehidupan yang lebih banyak keluhan, purple bertanya "apa adek juga terarik untuk memotret kehidupan orang lain?" sejenak aku tak bisa langsung memjawab pertanyaannya, aku terdiam rasanya seperti diingatkan pada banyak hal.

Oh God..im so insensitive now...buru-buru aku rapikan tasku...
"Makasih purple, telah jadi malaikat hari ini dan mengingatkan sesuatu hal padaku"
"memotret kehidupan orang lain" walaupun dengan kamera dan fotografer yang sama, tentu hasilnya akan berbeda, setiap orang tentu saja berbeda. Tiap manusia tak bisa memikul beban yang sama. Menyikap suatu masalah pun demikian...

Rasanya aku ingin epat-cepat pulang..bahkan kalau perlu berlari.....dan berlariii

*Tengkiuu purple....*

Tidak ada komentar: